About


blink

roll

Tumblr Scrollbars

kursor

Kamis, 01 Januari 2015

MAKALAH ANTROPOLOGI ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT





ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah antropologi



Disusun Oleh:

Afaf Izzah                      (1201414077)
Hardi Sukamto             (1201414021)
Ivana Safitri                  (1201414009)
Ely Mulyani                   (1201414015)




FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tida akan sanggup menyelesaiakan dengan baik.
Makalah ini disusun agar dapat mengetahui Aneka Ragam Budaya Dan Masyarakat dalam mata kuliah Antropologi. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca walaupun makalah ini masih banyak kekurangannnya. Terima kasih



Semarang,17September 2014


Penulis










DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................. i

Kata Pengantar............................................................................................................ ii

Daftar Isi..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3

A. Konsep Suku Bangsa................................................................................................. 3

B. Konsep Daerah Kebudayaan..................................................................................... 4

C. Suku-Suku Bangsa Di Indonesia................................................................................ 4

D. Ras, Bahasa, Dan Kebudayaan.................................................................................. 5

BAB III PENUTUP..................................................................................................... 6

A. Kesimpulan................................................................................................................ 6

B. Saran......................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 7

 

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.     Latar belakang

 Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat, kebudayaan yang menjadi ciri khas suatu bangsa dan negara kini kian memudar. Padahal seharusnya hal ini janganlah terjadi karena kebudayaan merupakan suatu hal yang dapat memperkaya setiap negara yang ada di dunia dan kebudayaan juga yang mampu membedakan suatu negara dengan negara yang lainnya.Sebagai negara yang kaya akan kebudayaan, Indonesia pun menjadi salah satu negara yang terancam punah budayanya.

 Saat ini para pemuda dan pemudi di Indonesia mulai terbawa pengaruh gaya hidup barat, mulai dari cara mandi, cara berpakaian, hingga gaya dalam berbicara. Hampir semua orang menganggap bahwa ini adalah modernisasi padahal yang sebenarnya terjadi adalah westernisasi. Westernisasi yang sekarang ini terjadi secara kolosal di negara Indonesia membuat kebudayaan di Indonesia mulai dilupakan dan menghilang sedikit demi sedikit.

Hal ini tampak dari amnesia masyarakat Indonesia akan reog ponorogo sampai akhirnya kesenian indah ini hendak direbut oleh negara tetangga kita, yakni Malaysia. Ketika hal ini terjadi, barulah masyarakat Indonesia sadar akan kebudayaan mereka dan ingin mempertahankan kebudayaan yang telah menjadi milik mereka selama bertahun-tahun itu.Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bisa mencegah punahnya kebudayaan ini dengan cara mematenkan kebudayaan kita agar tidak direbut bangsa lain dan melestarikannya dengan mengajarkan kebudayaan tersebut pada pemuda-pemudi bangsa yang akan menjadi generasi penerus kita.

 

 

 

 

 

 

 


B.     Rumusan masalah

 Berdasarkan Latar Belakang Masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1.      Jelaskan konsep suku bangsa?

2.      Jelaskan konsep daerah kebudayaan?

3.      Jelaskan suku-suku bangsa di Indonesia?

4.      Bagaimanakah Ras,bahasa dan kebudayaan?

C. Tujuan penulisan

 Untuk mengetahui konsep suku bangsa,konsep daerah kebudayaan,dan suku-suku bangsa di Indonesia serta ras,bahasa dan kebudaya



 

BAB II

PEMBAHASAN

 

ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

A.      Konsep Suku Bangsa

Suku bangsa. Tiap kebudayaaan yang hidup dalam suatu masyarakat, baik suatu komunitas desa, kota, kelompok kekerabatan, atau lainnya, memiliki suatu corak yang khas, yang terutama tampak oleh orang yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Warga kebudayaan itu sendiri biasanya tidak menyadari dan melihat corak khas tersebut. Sebaliknya, mereka dapat melihat corak khas kebudayaan lain, terutama apabila corak khas tersebut mengenai unsusr-unsur yang perbedaannya sangat mencolok dibandingkan dengan kebudayaan itu sendiri.

Suatu kebudayaan dapat memiliki suatu  corak yang khas karena berbagai sebab, yaitu karena adanya suatu unsur kecil (dalam bentuk unsur kebudayaan fisik) yang khas dalam kebudayaan tersebut, atau kebudayaan tersebut memiliki pranata-pranata dengan suatu pola sosial khusus, atau mungkin juga karena kebudayaan menganut suatu tema budaya yang khusus. Sebaliknya, corak khas mungkin pula disebabkan karena adanya kompleks unsur-unsur yang lebih besar, sehingga tampak berbeda dari kebudayaan-kebudayaan lain.

Pokok perhatian dari suatu deskripsi etnografi adalah kebudayaan–kebudayaan dengan corak yang khas seperti, yang disebut dengan istilah “suku bangsa” (dalam bahasa Inggris disebut ethnic group, yang kalau diterjemahkan secara harfiah menjadi “kelompok etnik”). Istilah suku bangsa dipakai karena sifat kesatuan dari suatu suku bangsa bukan kelompok, melainkan golongan. Konsep yang mencangkup istilah suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh suatu kesadaran  dan jati diri mereka akan kesatuan dari kebudayaan tidak ditentukan oleh orang luar (misalnya oleh seorang ahli antropologi, ahli kebudayaan dsb, yang menggunakan metode-metode analis ilmiah), melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan itu sendiri, seperti misalnya dalam bahasa minangkabau atau ilmu hukum adat Indonesia. Deskripsi mengenai kebudayaan dari suatu suku bangsa biasanya merupakan isi dari suatu karangan etnografi. 

Aneka Ragam kebudayaan suku Bangsa.  Sebaiknya kesatuan masyarakat suku-suku bangsa diseluruh dunia dibedakan berdasarkan mata pencaharian dan sistem ekonominya, yaitu :

1. masyarakat pemburu dan peramu

2. masyarakat peternak

3. masyarakat peladang

4. masyarakat nelayan

5. masyarakat petani pedesaan

6. masyarakat perkotaan kompleks.

 

B.     Konsep Daerah Kebudayaan

Suatu daerah kebudayaan adalah suatu daerah pada peta dunia yang oleh par aahli antropologi disatukan berdasarkan persamaan unsur-unsur atau ciri-ciri kebudayaan yang mencolok. Dengan pengolongan seperti itu, berbagai suku bangsa yang tersebar di suatu daerah di muka bumi diklasifikasikan berdasarkan unsu-unsur kebudayaan yang menunjukkan persamaaan, untuk memudahkan para ahli antropologi melakukan penelitian analisa komparatif.

Ciri-ciri kebudayaan yang dijadikan dasar dari suatu pengolongan daerah kebudayaan bukan hanya unsur-unsur kebudayaan fisik saja (misalnya alat-alat yang digunakan berbagai jenis mata pencaharian hidup, yaitu alat bercocok tanam, alat berburu, dan alat transportasi, senjata, bentuk-bentuk ornamen, gaya pakaian, bentuk rumah, dsb), tetapi juga unsur-unsur kebudayaan abstrak seperti unsur-unsur organisasi kemasyarakatan, system perekonomian, upacara keagamaan, adat istiadat dll. Persamaan ciri-ciri mencolok dalam suatu daerah kebudayaan biasanya hadir lebih kuat pada kebudayaan-kebudayaan yang menjadi pusat pada kebudayaan yang bersangkutan, dan makin tipis didalam kebudayaan-kebudayaan yang jaraknya makin jauh dari pusat tersebut.

 

C.     Suku-Suku  Bangsa Di Indonesia

Seorang ahli antropologi Indonesia, sudah tentu tidak dapat mengikuti syarat-syarat konvensional yang lazim diterima oleh dunia antropologi itu.seorang ahli  antropologi Indonesia wajib,terutama untuk mengenal bentuk-bentuk masyarakat dan kebudayaan di wilayah Indonesia sendiri termasuk  irian jaya.Dalam pembagian kejuruan, ilmu antropologi secara konvensional menggolongkan Irian jaya dan papua Nugini menjadi satu dengan kebudayaan-kebudayaan penduduk Melanesia, dan di pelajari secara mendalam oleh para ahli antropologi dengan kejuruan Melanesia atau Oseania.Selain memusatkan perhatian pada wilayah Indonesia, seorang ahli antropologi Indonesia wajib juga mengetahui dengan cukup mendalam masyarakat dan kebudayaan di wilayah Negara tetangga, yaitu Malaysia, brunei, Filipina, papua Nugini,, dan Asia Tenggara.

Klasifikasi dari beragam suku bangsa di wilayah Indonesia biasanya masih berdasarkan system lingkaran-lingkaran hukum adat yang mula-mula disusun oleh Van Vollenhoven.

 

D.     Ras, Bahasa, Dan Kebudayaan

Perbedaan ras pada berbagai suku bangsa tidak mengindari kemungkinan penggunaan bahasa yang walaupun mungkin berbeda-beda, berasal dari keluarga bahasa yang sama. Bahasa orang Huwa, yaitu penduduk daerah pegunungan di Madagaskar, yang memiliki ciri-ciri ras Negroid yang tercampur dengan beberapa ciri ras Kaukasoid Arab, tergolong induk yang sama dengan bahasa Jawa maupun Bgu (salah satu bahasa Irian Jaya), yaitu keluarga bahasa Austranesia. Kebudayaan Huwa yang diklasifikasikan ke dalam kebudayaan Madagaskar, di zaman yang lampau banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Imerina ketika daerah suku bangsa Huwa dikuasai oleh kerajaan Imerina. Kebudayaan orang Huwa adalah kebudayaan agraris, dan religinya yang asli telah mendapat pengaruh agama katolik.

Kebudayaan Jawa juga merupakan kebudayaan agraris. Masyarakat Jawa sebagian besar hidup didaerah pedesaan yang sejak abad ke-9 secara bergantian dikuasai oleh sejumlah kerajaan kuno yang menganut agama Hindu dan Budha Mahayana, dan kemudian dapat pengaruh agama Islam. Para ahli mengolongkan kebudayaan Jawa kedalam lingakaran hokum adat Jawa-Madura. Orang Bgu adalah peramu sagu yang tinggal dalam desa-desa kecil sepanjang lembah sungai dekat rawa-rawa serta hutan-hutan sagu. Sistem religi penduduk asli kini sudah banyak dipengaruhi oleh agama Kristen yang diajarkan oleh para pendeta Belanda


BAB III

PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

Ciri-ciri kebudayaan yang dijadikan dasar dari suatu pengolongan daerah kebudayaan bukan hanya unsur-unsur kebudayaan fisik saja (misalnya alat-alat yang digunakan berbagai jenis mata pencaharian hidup, yaitu alat bercocok tanam, alat berburu, dan alat transportasi, senjata, bentuk-bentuk ornamen, gaya pakaian, bentuk rumah, dsb), tetapi juga unsur-unsur kebudayaan abstrak seperti unsur-unsur organisasi kemasyarakatan, system perekonomian, upacara keagamaan, adat istiadat dll. Persamaan ciri-ciri mencolok dalam suatu daerah kebudayaan biasanya hadir lebih kuat pada kebudayaan-kebudayaan yang menjadi pusat pada kebudayaan yang bersangkutan, dan makin tipis didalam kebudayaan-kebudayaan yang jaraknya makin jauh dari pusat tersebut.

 

B.     Saran

Saran yang dapat kami berikan pada makalah yang kami kerjakan yaitu semoga dapat bermamfaat bagi kita semua dan dapat di kembangkan lagi kedepannya amin.

 



 

DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Koentjaraningrat.2009.pengantar ilmu antropologi. PT.Rineka cipta.jakarta.

http://www.google.com


 


Untuk download silahkan Klik Disini

PERAN ANTROPOLOGI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

           Sejauh ini masyarakat hanya mengenal antropolgi dalam sistem kebudayaan dan mata kuliah dalam suatu universitas, begitupun yang saya pelajari dalam perkuliahan antropologi yaitu kebanyakan menyinggung kebudayaan masyarakat . masyarakat kurang membuka mata dan menyadari pentingnya antropologi dalam kehidupan bersosial,peran peran antropologi dalam kehidupan sosial masyarakat,serta fungsi-fungsi antropologi yang terdapat pada kehidupan sosial masyarakat. Maka dari itu disini saya mengupas sedikit tentang antropologi Dlam kehidupan sosial. Dengan ini saya mengharapkan masyarakat akan lebih mengetahui ilmu antropologi dalam kehidupan bersosial dan dapat menerapkan hal-hal yang positif dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Sebelum melangkah lebih jauh,apa si pengertian antopologi itu sendiri? Dalam beberapa sumber yang saya baca pengertian antropologi sangatlah banyak,tetapi saya mengambil pengertian antropologi menurut koentjaraningrat antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna,bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Sedangkan menurut pendapat saya antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia serta perilaku-perilakunya yang terdapat didalam masyarakat yang berdampak dan bermanfaat pada kehidupan bermasyarakat dan interaksinya kepada masyarakat lainnya.
Antropologi dalam kehidupan sosial itu sendiri adalah antropologi yang mempelajari fenomena yang terjadi di kehidupan bermasyarakat dan interaksinya dengan masyarakat lainnya. Antropologi dalam kehidupan sosial hampir mirip dengan sosialogi,tetapi dalam perbandingannya dalam sosiologi lebih menitik beratkan pada suatu fenomena sosial dengan memperhatikan pola interaksi masyarakat didalamnya dan berujung pada kehidupan yang modernisasi dan perubahan sosial yang lebih baik, contohnya disekolah diwajibkan datang tepat waktu,menggunakan seragam,dan bersikap hormat kepada guru dan dituangkan dalam peraturan yang memiliki sanksi tertentu,dengan begitu siswa dapat mematuhi peraturan guna menjadikan siswa yang lebih baik.
Sedangkan antropologi dalam kehidupan sosial lebih menitik beratkan pada fenomena sosial yang ada di masyarakat dengan menitik beratkan pada nilai,norma,adat,tradisi dan budaya yang ada didalam kehidupan bermasyarakat. Jadi antropologi menempatkan fungsinya sebagai ilmu yang memakai budaya dalam arti  yang mengedepankan budaya dalam menyelesaikan masalah kehidupan sosial. Berikut adalah beberapa contoh peran antropologi dalam kehidupan sosial :
1.      Antropologi di dunia politik
Antropologi dengan ilmu politik yaitu ilmu antropologi memberikan pengertian-pengertian dan teori-teori tentang kedudukan serta peranan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana. Mula-mula Antropologi lebih banyak memusatkan perhatian pada kehidupan masyarakat dan kebudayaan didesa-desa dan dipedalaman.

2.      Antropoogi Hukum
Antropologi Hukum adalah ilmu yg mempelajari manusia dengan kebudayaan, khususnya di bidang Hukum, atau bisa dibilang ilmu tentang Manusia dalam kaitannya dengan Kaidah-kaidah sosial yang bersifat Hukum. Antropologi hukum ada kaitannya juga dengan ilmu sosial lainnya, seperti : (1) Antropologi Hukum dengan Hukum Adat, (2) Antropologi Hukum dengan Sosiologi, (3) Antropologi Hukum dengan Etnologi, (4) Antropologi Hukum dengan Religi, (5)Antropologi Hukum dengan Psikologi Sosial.

3.      Antropologi Pendidikan
Pasti kita tau pendidikan adalah sebagai suatu proses pembelajaran, pemberian pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui pikiran. Pendidikan pun dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal. Penyampaian kebudayaan yang melalui lembaga informal tersebut dilakukan melalui enkulturasi semenjak kecil di dalam lingkungan keluarganya. Antropologi pendidikan dalam masyarakat yang sangat kompleks, terspesialisasi dan berubah cepat, pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan.

4.      Antropologi fisik
Secara khusus  antropologi fisik membahas tentang manusia sebagai makhluk fisik yang tumbuh dan berkembang samapai terjadinya keanekaragaman makhluk manusia menurut ciri-ciri tubuh, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi, dan bentuk tubuh serta ciri-ciri genotipe seperti golongan darah.

5.      Antropologi psikologi
Antropologis psikologi ini merupakan antropologi yang mengkaji tentang hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial atau masyarakat dari sistem budaya yang ada. Ada pun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah kemunculan dalam interaksi antara pikiran, nilai, dan kebiasaan sosial.

Bila diperhatikan antropologi dengan sosiologi tidak ada perbedaan sama sekali. Antropologi sosial atau budaya sama-sama mengkaji tentang masyarakat dan kebudayaan yang sama tujuannya dengan sosiologi untuk mencapai pengertian asas-asas kehidupan masyakat dan budaya dan itu pun termasuk kajian dari sosiologi.  Objek studi antropologi pun sama dengan objek studi sosiologi masyarakat.

Nah kesimpulannya adalah antropologi marupakan penjabaran tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, antropologi juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang kemanusiaan baik dalam bentuk fisik, kemanusiaan, dan kebudayaanya.


Afaf izzah (facebook)


Untuk download silahkan Klik Disini